Rabu, 15 Oktober 2014

ANALISIS KEBIJAKAN PERTANIAN DI SUATU DAERAH

Analisis Lahan Pertanian Di Daerah Lampung

Lampung adalah salah satu provinsi di indonesia yang mempunyai banyak lahan pertanian,oleh karena itu pertanian termasuk salah satu mata pencaharian di daerah lampung,terutama di daerah-daerah desa hampir semua penduduknya adalah petani,tetapi dari tahun ketahun lahan pertanian di lampung semakin berkurang,hal tersebut terjadi karena harga-harga hasil pertanian yang semakin menurun sedangkan kebutuhan masyarakat semakin banyak,sehingga banyak petani yang hidupnya tidak berkecukupan,hal tersebut menyebabkan banyaknya masyarakat memanfaatkan lahan pertanian untuk hal lain yang menurut mereka lebih menguntungkan,kemudian penggunaan pupuk yang banyak mengandung zat kimia,menurut mereka dengan menggunakan pupuk tersebut akan mempercepat proses panen,padahal hal itu sangat merugikan karena tanah yang sudah terkena pupuk kimia semakin lama akan rusak dan tidak subur lagi,sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi.
 didaerah kota sendiri khususnya kota bandar lampung,sangat sulit sekali  untuk menemukan lahan yang cocok untuk pertanian,ataupun  lahan kosong yang bisa ditanami pohon,banyaknya lahan pertanian yang di gunakan untuk membuat bangunan yang menurut mereka lebih menguntungkan dan menjamin terpenuhinya kebutuhan mereka,padahal hal tersebut dapat berdampak buruk dan sangat merugikan banyak orang,terjadinya pemanasan global,dan akan terjadinya kekeringan air di wilayah tersebut.
 bahkan banyaknya lahan sawah yang sengaja di timbun dan dibangun perumahan-perumahan.lahan pertanian semakin tahun semakin berkurang dan bahkan bisa saja hilang jika kita sebagai masyarakat tidak memanfaatkan lahan pertanian dengan baik,hal tersebut bisa dilakukan jika harga-harga hasil pertanian sesuai dengan kebutuhan,dan menghindari penggunaan pupuk kimia.
 banyak juga masyarakat desa yang tidak memanfaatkan lahan pertanian tetapi beralih kepekerjaan lain karenaa mereka belum tau cara memanfaatkan secara baik,oleh karena itu pentingnnya untuk diadakan penyuluhan di desa-desa tentang pentingnya mempertahankan lahan pertanian dan cara pemanfaatannya secara modern,kemudian memberi tahu dampak-dampak yang terjadi jika lahan pertanian itu hilang.


PERTANIAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Kedaulatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal Daerah NTT


SAAT ini, masyarakat Indonesia khususnya NTT mulai merasakan akibat pemanasan global  berupa anomali iklim yang menyebabkan  kekeringan, kegagalan panen dan  melonjaknya harga  beras. Kita telah banyak mendapat peringatan akan bahaya pemanasan global terhadap produk pertanian. Maka kejadian kekeringan sekarang  merupakan `entry point' bagi  pemerintah untuk segera meninjau paradigma pembangunan pertanian dan ketahanan pangan.

Selama ini pemerintah  menekankan ketahanan pangan dan `mengabaikan'  kedaulatan pangan.  Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah RI No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan  lebih menekankan pada aspek ketahanan pangan bukan pada  kedaulatan pangan. Dan, beras menjadi andalan utama dalam kebijakan ketahanan pangan  sehingga mengabaikan  kekuatan  lokal yaitu non beras.
 

Hal ini menyebabkan  konsentrasi kebijakan pangan hanya berfokus pada beras padahal potensi pangan non beras sangat besar. Contoh kasus ancaman rawan pangan yang terjadi saat ini adalah  rawan pangan dalam  pengertian keterbatasan persediaan beras  bukan pangan umumnya.  Jika pangan tidak diartikan  hanya beras maka kerawanan ini masih mudah diatasi karena masyarakat umumnya masih memiliki cadangan makanan seperti ubi, jagung, pisang, ikan, daging, telur dan lain-lain.

Aturan  di atas  mengandung kelemahan sebab tidak secara seimbang  upaya  menumbuhkan sistem kedaulatan pangan  beras dan non beras yang berbasis kekuatan lokal. Keseimbangan ini perlu sebab sebagian besar petani kita masih subsistens terutama para petani lahan kering seperti di NTT. Petani di wilayah ini memiliki banyak potensi lokal yang `tidak bisa' digarap.

Karena mengabaikan hal tersebut maka pembangunan pertanian selama ini cenderung melemahkan kemampuan masyarakat lokal dalam melestarikan keunggulan-keunggulan lokal. Contoh, pemerintah selalu memberikan bantuan benih padi atau jagung dengan variates berubah-ubah setiap tahun. Hal ini menyulitkan petani dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan tersebut. Sehingga ada kesan  pembangunan pertanian telah dijadikan lahan proyek bagi kalangan tertentu karena mengabaikan kemampuan dan keadaan masyarakat paling bawah (petani).
 

Akibatnya, konsentrasi pemerintah dalam  mengatasi serta mengantisipasi kerawanan  pangan masyarakat hanya bersifat sementara karena mengutamakan bantuan social atau tanggap darurat atau operasi pasar. Untuk jangka pendek, hal tersebut dapat diterima tetapi untuk jangka menengah dan panjang, semua bantuan tersebut telah mamasung kreativitas masyarakat untuk berproduksi.
 

Kedaulatan Pangan
  Kedaulatan pangan artinya masyarakat dengan daya upaya sendiri mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dengan menanam berbagai tanaman sesuai kondisi lokal. Kemampuan tersebut dapat  terwujud karena mereka memiliki kearifan lokal yaitu kemampuan  membudidayakan tanaman lokal yang telah menjadi bagian dari kehidupan mereka setiap hari  secara turun temurun.

Berbagai jenis tanaman lokal tersebut selain dapat memenuhi kebutuhan pangan setiap hari  tetapi juga mampu melestarikan nilai dan pandangan hidup petani terhadap  tanaman lokal. Misalnya, hasil penelitian  menunjukkan bahwa masyarakat di pedesaan  NTT memiliki banyak kepercayaan terhadap manfaat padi lokal. Yakni, untuk pengobatan dan kecantikan tradisional, adat dan budaya. Padi lokal telah menjadi inti dari sistem pertanian pada lahan kering sebab biasanya petani selain menanam padi petani juga menanam  jagung, sorgum, jewawut, ketimun, labu, lombok, serta beberapa jenis ubi dalam sistem tumpang sari.

Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah sistem pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat lokal dalam berusahatani. Dalam konteks ketahanan pangan, para petani memandang kearifan lokal identik dengan pangan lokal dalam sistem pertanian subsistens seperti padi ladang, jagung, ubi, pisang dan lain-lain. Sebab, mereka menanam, memelihara tanaman lokal tidak terlepas dari penerapan  pengetahuan serta nilai kearifan lokal yang mereka warisi secara turun temurun.

Ketika nilai-nilai tersebut tercerabut dari akar budaya berusahatani, maka mereka tidak memiliki kekuatan dalam kehidupan khususnya dalam berusahatani.  Mereka menjadi terasing dengan budayanya sendiri (berusahatani) sementara  budaya baru dalam kemasan teknologi baru dalam berusahatani maju seperti penggunaan benih/bibit hibrida dan sebagainya belum mampu mereka kuasai.
 

Ke depan kopmoditi beras menjadi komoditi yang sulit diperoleh masyarakat kecil karena harganya terus naik. Laporan IRRI di Philipina menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun  ke depan dunia  akan mengalami krisis pangan (beras) hebat dan jutaan manusia akan mati kelaparan terutama konsumen beras. Sebab, sumber air irigasi akan menurun bahkan mengering, produksi beras akan menurun sekitar 10%  setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius pada malam  hari, beberapa negara penghasil beras tidak tertarik lagi menanam padi, sebaliknya negara di Asia Selatan dan Afrika yang sebelumnya mengkonsumsi gandum beralih ke beras.

Oleh karena itu,  kampanye  kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal  harus secara serius digalakan terutama pangan non beras yaitu agar petani dan masyarakat kembali mencintai pangan lokal. Jika hal tersebut berhasil maka masyarakat tidak hanya tergantung pada beras karena  masih ada pangan lokal yang dimiliki petani.

Gerakan mewujudkan kedaulatan pangan  berbasis kearifan lokal memiliki beberapa arti strategis seperti; 1) untuk meningkatkan citra makanan lokal sebagai subtitusi beras dan diversifikasi pangan, 2) upaya untuk melestarikan semua potensi lokal yang diwarisi para leluhur di seluruh negeri  ini, 3) mengajak masyarakat terutama generasi muda mencintai kebudayaan sendiri dan mengerti kearifan lokal yang dimiliki oleh leluhurnya sendiri, 4) membangun berbasis `back to basic' yang berwawasan alam dan lingkungan hidup, dan   5) mengantisipasi  kelangkaan beras sebagai akibat dari pemanasan global.  Jika beras menjadi komoditi yang sulit didapat baik karena harga terlalu mahal atau kekurangan stok karena perubahan iklim ekstrim maka tanaman lokal dapat menjadi salah satu produk yang mampu mengatasinya.
 

KEARIFAN LOKAL DI DAERAH NTT

Sejak  tahun 2008,  pemerintah NTT dibawah kepemimpinan Drs. Frans Lebu Raya dan Ir. Esthon Foenay, MSi telah menetapkan pangan lokal sebagai salah satu  program prioritas. Gerakan kembali mencintai pangan lokal tersebut telah mendorong berbagai stakeholder di daerah ini mencintai pangan lokal. Hal ini terbukti dengan beberapa kegiatan seperti seminar tentang nilai gizi pangan lokal, lomba pidato antara generasi muda tentang pentingnya pangan lokal, gerakan setiap Kamis dan Jumat konsumsi pangan lokal, pameran produk pangan  lokal, lomba menu pangan lokal, pesta pangan lokal dan  berkembangnya toko jajan lokal khas NTT. Daerah ini memiliki kekayaan plasmanutfa yang akan menjadi sandaran bagi petani seperti pisang berangan Kelimutu  dan ubi Nua Bosi, kacang Sumba, jagung Pit Kuning, umbi-umbian dan lebih dari 19 jenis padi lokal.

Kecintaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan lokal semakin berkembang di setiap daerah jika pemerintah  mendukungnya dengan berbagai  kebijakan anggaran yang mendorong daerah untuk mengembangkan tanaman  lokal serta meningkatkan citra pangan lokal secara nasional melalui penerapan kebijakan pascapanen dan pengolahan hasil terhadap pangan lokal. *

Selasa, 14 Oktober 2014

hay gusy

       kenalin,nama gua kharisma sabilla putri, biasa dipanggil bella,billa,kharisma,putri, pkoknya terserah kalian deh mau manggil gua apa,hahaha.warna kesukaan ping,gua suka hellokitty tapi gua gasuka boneka,gua suka coklat,jalan-jalan,guaa suka masak,suka bete seketika,gasuka dibilang gemukk!! katanya sihhh gua cantik,manis,imut,ngeselin,bawel,bikpal,gabisa diemm,tapi seru kannn :p,tapi katanyaa loh gatau deh itu fitnah atau fakta,guasih berharapnya fakta hihihi .

       umur gua sekarang 17 tahun mau jalan ke 18 nih tgl lahir gua 17 november 1996,gua anak pertama dari 3 bersaudara dan satu2nya cwe paling cantik pastinya, yaiyalah adek gua cwo semuaa hahaha.
kota asal gua lampung,gua pernah sekolah di SDN 02 GEDUNG AJI (LAMPUNG),SMPN 04 BANJAR AGUNG(LAMPUNG),SMAN 03 BANDAR LAMPUNG,dan sekarang gua lagi kuliah semester pertama di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA,fakultas pertanian jurusan agribisnis.

       alesan gua masuk pertanian itu kecemplung hahaha soalnya gua pengen banget masuk teknik kimia tapi ditolak sama UGM,kata temen-temen gua sih ditolak ptn lebih sakit dari ditolak cintaa,gua juga gatau sih soalnya gapernah ditolak cinta HIHIHI.
       tapi setelah gua masuk agribisnis umy ketemu anak-anak yang luar biasa,mata kuliahnya yang gaseberapa rumit gua jadii cintaa lohh sama pertaniaannnnnnn.
 tentang asmara nihh 
kalo udahh sayang,sayang bangett,tapi gampang sakit hatiiii.
gua setia kok kalo pacaran pasti lamaaa,terus kalo lagi marah sama pacar paling cuma ngeliatin muka cemberut aja ujung-ujungnya juga pasti tetep biasa lagi sihh,tapi dihati tuhh yaa gangerti deh sakitnya gimana,kadang kalo sebell bgtt bisa nangis sendiri hehe,trus paling gabisa cuek apalagi sama orang yang disayanggg...
       walaupun kesel sama orang tetep gabisa marah cuma dipendem aja dihatii... tapiii kaloo sekalinyaa guaa marah entahhhlahh semua unek-unek keluar deh yaa sampe katanya kalo ngomong buat sakit hatiiiiiiii.....
  kalo masalah hati mah gua punya prinsip

 'LO TULUS GUA BAKAL LEBIH TULUS,LO SETIA GUA JUGA SETIA,TAPI SEKALINYA LO SELINGKUH GAK ADA MAAF'
  


 hmmmmm segitu aja yah yang pengen lebihh kenal,yukk kenalan dulu:ppp


yang belum kenal dan pengen kenal gua bisa follow twitter @kharismasabilla ,ig kharismasabela, fb kharismasa sabilla putri !!

             BYE SALAM KENAL GUYSSSS :))